Seni Rupa Grafis
Seni grafis adalah merupakan salah satu bentuk ungkapan visual ke dalam bidang dua dimensi. Menciptakan karya seni rupa yang memanfaatkan media cetak sehingga satu bentuk karya dapat direproduksi atau dilipatgandakan dalam jumlah tertentu.
Menurut tekniknya seni grafis dapat dibedakan menjadi empat prinsip teknik cetak, yaitu seni grafis :
1)Cetak dasar (lithography)
2)Cetak tinggi/timbul (woodcut)cara membuat acuan cetak dengan membentuk gambar pada permukaan media cetak secara timbul. Contoh paling sederhana adalah stempel atau cap.media yang banyak digunakan untuk melakukan cetak tinggi yaitu, kayu lapis/triplek, hardboard, metal, karet (linoleum), dan papan kayu. Teknik cetak tinngi yang popular adalah seni grafis cukilan kayu. Alat dan bahan cetak tinggi, antara lain :
- Triplek, lempengan karet sol(linoleum)
- Pisau woodcut atau cutter
- Tinta cetak atau cat poster water-based
- Rol karet a
- Kertas HVS atau kertas gambar
- Sendok
Tokoh seniman (grafikus) yang menggunakan teknik cetak tinggi adalah Albrech Duree, Granach, Hans Holbein, Grien (Jerman), Kastuhista Hokusai, Ando Hirosige (Jepanag), Kaboel Suadi, Edi Sunaryo, dan Andang Supriadi (Indonesia).
3)Cetak saring (silkscreen) atau cetak sablon
1.Perlengkapan Sablon: membuat sablon memerlukan beberapa bahan dan peralatan :
a.Perlengkapan pokok :
=> Screen (Kain Gasa/monyl) : Screen (kain Gasa) adalah kain sablon yang berfungsi sebagai sarana untuk membentuk gambar diatas benda-benda yang akan di sablon.Screen dibagi menjadi 3 macam :
- Monyl berukuran halus no. 180 T-200 T untuk mencetak diatas dasar yang tidak meresap tinta/cat, misalnya : kaca, botol, mika, plastic, seng, dan lain-lain.
- Monyl berukuran halus no. 120 T-150 T untuk mencetak diatas dasar yang menyerap sedikit cat/tinta, misalnya : kertas, karton, kayu, kulit, dan lain-lain.
- Monyl berukuran halus no. 60 T-90 T untuk mencetak diatas dasar yang paling banyak menyerap cat/tinta, misalnya : kaos, kain, dan lain-lain.
=> Pori-pori atau lubang screen
- Sebelum dipasang pada kerangka alat cetak, monyl haruslah direndam atau dibasahi dengan air dingin dahulu agar tidak pecah bila dijemur.
- Pemasangan monyl di kerangka alat cetak sebaiknya dalam keadaan masih basah.
- Pori-pori kain screen bias dilalui oleh cairan apa saja, misalnya : air, minyak kental atau encer, cat tembok/duko, dan lain-lain.
- Bila mencetak stiker, kain, maupun kaos, kekuatan afdruk atau gambar di monyl itu tidak begitu kuat.
=> Meja cetak
=> Bingkai atau kerangka alat cetak yang terdiri dari bingkai aluminium dan kayu.
=> Engsel catok atau penyekat, agar bingkai dan kain tidak bergoyang sewaktu disablon.
=> Pelapis, untuk menyerap tinta yang berlebih.
=> Rakel, untuk menyapukan dan meratakan tinta pada kain atau bahan lain yang di sablon.
=> Rak jemur atau rak susun untuk mengangin-anginkan hasil sablonan.
b.Perlengkapan penunjang adalah : hair dryer atau kipas angin dan penyemprot air. Selain itu ada bahan pracetak yang terdiri dari kaporit, ulano,lakban,krim deterjen, dan screen laquer. Bahan untuk proses cetak antara lain obat-obatan, tinta, dam kain screen yang banyak ukuran.
2.Proses Pembuatan Klise Positif :
Sebelum proses mencetak, langkah awal yang perlu dilakukan adalah membuat gambar rancangan (klise positif). Dalam membuat gambar rancangan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan :
a.Bahan untuk membuat gambar : kertas,palstik,mika, atau palstik film. Syaratnya adalah tarnsparan, agar pada waktu pengeksposan (penyinaran) bagian yang seharusnya tidak tembus tinta akan terkena sinar secara utuh tanpa dikurangi intensitasnya oleh keburaman bahan (opasitas). Setelah disinari, bagian ini akan tertutup sempurna/hitam pekat sehingga tinta tidak akan tembus pasa saat proses pengeksposan.
b.Membuat model dapat dilakukan dengan beberapa cara, yaitu : menggambar langsung di kertas putih polos, langsung pada screen setting lewat computer, dan dengan fotografi.
=> Manual : Menggambar langsung diatas kertas polos putih biasanya menggunakan rapido atau drawing pen.Gambar yamg sudah jadi diolesi dengan menggunakan minyak kelapa agar kertas polos putih tadi tarnsparan. Kemudian minyak yang ada dikertas tersebut dibersihkan dengan kertas sejenis. Setelah kering bias dilakukan pengeksposan gambar atau afdruk.
=> Langsung di screen : Setelah gaza jadi, bersihkan dari kotoran seperti minyak dan debu. Caranya mencucinya didalam air panas dan bila perlu beri sedikit soda abu supaya bersih. Pekerjaan selanjutnya areal yang tidak diinginkan tembus tinta, diolesi dengan emulsi yang sudah dicampur sensitizer. Dengan semikian, hanya daerah yang diolesi emulsi yang nantinya tidak tembus tinta. Setelah selesai proses pengolesan, dikeringkan di terik matahari dan langsung bisa digunakan untuk mencetak.
=> Setting computer : dimulai dengan pembuatan desain model untuk kemudian dicetak dengan menggunakan printer jenis laser jet, supaya kualitas gambarnya baik dan kualitas tintanya tajam (hitam pekat). Cara relative lebih praktis dan mudah menghasilkan gambar yang bervariasi.
=> Fotografi : Gambar yang akan dibuat terlebih dahulu dirancang/didesain dengan computer secara manual. Setelah gambar sesuai dengan yang kita harapkan, gambar dipotret. Cara ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas gambar dari model yang akan dicetak. Gambar akan lebih tajam dengan detail yang jelas. Hasil gambar yang dihasilkan berupa positif film.
3.Afdruk/Pengeksposan:
Berikut ini tahapan afdruk, antara lain :
1.Pelapisan (coating)
- Campurlah emulsi dengan sensitizer (obt afdruk siap pakai) bermerek yang punyai, lalu aduk hinga rata.
- Campurlah emulsi tadi dioleskan pada permukaaan screen dengan menggunakan alat Bantu coater (pelapis). Selain itu, juga dapat menggunakan mika atau penggaris plastik yang panjangnya sesuai dengan kebutuhan sampai benar-benar rata(usahakan pengadukan dan pengolesan dilakukan didalam ruang yang gelap).
2.Pengeringan awal (start drying) dapat dilakukan dengan bantuan hair dryer, atau didiamkan saja sampai kering sendiri.Saat pengeringan usahakan agar tidak terkena sinar matahari atau lampu yang mengandung ultar violet seperti neon.
3.Penyinaran (exposing). Tujuannya untuk memindahkan gambar yang berbentuk positif ke dalam screen. Penyinran dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu dengan menggunakan sinar matahari atau dengan menggunakan meja afdruk (sinar lampu).
=> Meja afdruk :
- Kaca bening 5 mm
- Bantalan busa
- Kain gelap
- Beban afdruk
- Lampu sorot
- Meja afdruk
=> Sinar matahari
- Kaca bening
- Bantalan busa
- \Kain gelap
4)Cetak dalam (intaglio)
Sekian ulasan saya mengenai pengertian seni rupa grafis serta prinsip-prinsip tekhnik cepat. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar