Ragam Seni Rupa Terapan Nusantara
A.Mengapresiasi Seni Rupa Terapan
Secara umum, seni rupa terapan dibagi menjadi dua, yaitu :
1.Seni Kriya (Kerajinan)
a.Fungsi seni kriya: memiliki beberapa fungsi, antara lain :
- Mainan: hasil karya seni kriya ini biasannya untuk mainan dibuat dengan sederhana dan harganya relative murah. Contohnya boneka, mobil-mobilan, pistol-pistolan, dan lain-lainya.
- Dekorasi: hasil karya seni kriya ini lebih mementingkan unsur keindahan dari unsur fungsinya. Contohnya hasil karya wayang, payung hias, guci.
- Benda pakai: hasil karya seni kriya ini yang berfungsi sebagai sebagai benda pakai lebih mementingkan unsur fungsi dari unsure keindahan. Contohnya tas, piring, gelaas, kipas dan lain-lainnya.
b.Jenis-jenis Seni kriya: dalam membuat karya seni kriya, seorang pengrajin seni dituntut untuk memperhatikan tiga hal, yaitu : bentuk,fungsi,dan bahan, Seorang pengrajin harus bisa memadukan tiga hal tersebut, sehingga daya kreativitasnya mampu hasil produksi yang dapat di terima dan sesuaidengan perkembangan zaman (up to date).
1.Krya anyaman : teknik berkarya dengan cara mengatur, bahan-bahan dasarnya dalam bentuk tindih-menindih, silang-menyilang dan lipat-melipat. Prinsip ini memanfaatkan jalur horizontal (pakan), jalur vertical (lungsin) dan miring (diagonal) dan melingkar, yang disusun dengan pola tertentu. Anyaman tersebut bisa menggunakan bahan dasar : bamboo, rotan, pandan, lontar, mending dan enceng gondok, dan lain-lainnya.
2.Kriya keramik : benda benda yang terbuat dari tanah lempung (tanah liat) yang dibakar, istilah keramik berasal dari keramos, yang berarti lempung yang dibakar.membentuk keramik dibutuhkan teknik-teknik tertentu, yaitu :
- Lempeng(slab)
- Putar(throwing)
- Pilin(coiling)
- Pijat(pinching)
- Cetak tuang
3.Kriya border: kriya yang menempatkan hiasan dari benang yang dijahitkan pada kain. Bordir biasanya ditempatkan pada ujung=ujung kain yang berfungsi untuk menghias dan mempercantik tampilan kain. Sebutan lain untuk border adalah sulam.
4.Kriya logam: kriya yang mengolah logam menjadi berbagai macam benda kerajinan. Mengolah logam biasannya dengan cara mengecor logam panas dengan cetakan. Cetakan ini bisa terbuat dari tanah liat, gips, pasir, atau logam juga.
Teknik membuat kriya logam ada dua, yaitu teknik :
a.Teknik a cire perdue atau cetakan lilin, caranya adalah membuat bentuk benda yang dikehendaki dengan lilin. Setelah model dari lilin, model terebut ditutupmenggunakan tanah, kemudian dibuat lubang dari atas dan bawah.
Setelah itu cetakan dibakar sehingga lilin yang terbungkus dengan tanah akan mencair, dan keluar dari lubang yang bagian bawah. Untuk selanjutnya melalui lubang bagian atas dimasukan cairan perunggu. Apabila sudah dingin, cetakan tersebut dipecah sehingga keluarlah benda yang diinginkan.
b.Teknik bivalve atau setangkap, caranya yaitu menggunakan cetakan yang ditangkupkan dan dapat dibuka sehingga setelah dingin cetakan tersebut dapat dibuka, maka keluarlah benda yang dikehendaki. Cetakan tersebut terbuat dari batu atau kayu.
Bahan baku kriya logam berupa : fiber glass, perunggu, kuningan, tembaga, emas, dan perak. Hasilnya bisa berupa alat rumah tangga, alat musik (kenong, gong), perhiasan (cincin dan gelang), serta senjata.
5.Kriya lukis: lukisan dibuat missal dan dalam jumlah yang sama, dibuat secara berulang-ulang gambar pada lukisan sama.
6.Kriya kulit: jenis karya seni yang bahan bakunya menggunakan kulit. Kulit yang digunakan adalah kulit kerbau, sapi, kambing, buaya, dan ular. Hasil kriya kulit berupa tas,sepatu, ikat pinggang, pakaian (jaket), dompet, dan tempat HP.
7.Kriya ukiran: merupakan jenis karya seni yang dilakukan dengan mengolah permukaan suatu benda sehingga dihasilkan suatu bentuk yang indah. Bahan dasar kriya ukiran seperti kayu, gading, tulang, logam, batu, dan kulit.
8.Kriya batu: merupakan jenis karya seni yang dilakukan dengan mengolah permukaan bahan batu yang memiliki tekstur keras dan cenderung kaku untuk dibentuk ternyata dapat diolah menjadi seni kerajinan yang indah.
2.Seni Desain (design)
Desain dapat dilihat atau diserap oleh mata. Hal ini berarti setiap bendabuatan dibuat melalui proses perancangan dan pola rancang tertentu. Benda seperti pesawat, televise, motordann tidak satupun dibuat asal jadi. Kesemuanya dibuat dengan pola rancangan tertentuatau disebut juga dengan desain.
Dalam mendesain terdapat beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan, antara lain :
Kesederhanaan, yaitu pertimbangan-pertimbangan yang mengutamakan pengertian dan bentuk yang inti (prinsipal).
- Keselarasan, yatitu kesesuaian antara bagianyang satu dengan bagian yang lainnyadalam suatu bendaatau rancangan.
- Irama, yaitu kesan gerak yang ditimbulkanoleh keselarasan (harmoni) dan tidak keselarasan (kontras)
- Keseimbangan (balance)
- Kesatuan yang terpadu (unity)
Seni desain dapat dikelompokan dalam empat cabang,yaitu :
1.Desain Komunikasi Visual (dikomvis) atau desain grafis adalah cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan komunikasi rupa yang akan dicetak seperti, brosur, undangan, pamphlet, poster, majalah, surat kabar, logo, kemasan, komik, karikatur, dan buku.
2.Desain produk adalah cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan masyarakat akan benda dan peralatan untuk menunjang kegiatan sehari-hari. Desain ini merancang berbagai produk yang sesuai dengan kegiatan manusia, seperti sepatu olah raga,sepatu kantor, tas, pakaian, perangkat militer, alat transportasi, dan alat kedokteran.
3.Desain interior: cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan akan segala bentuk dan permasalahan seputar ruangan. Desain ini berhubungan dengan penciptaan penataan ruang dalam (interior)
4.Desain tekstil: cabang seni rupa yang berupaya memenuhi kebutuhan yang menyangkut pertekstilan. Desainer tekstil ini biasanya berhubungan dengan masalah kain, baik dari teknik pembuatannya, pewarnaan, pembuatan dan penerapan motif yang sesuai pada kain. Desain tekstil juga berhubungan dengan perancangan pakaian.
B.Apresiasi Seni Rupa Terapan nusantara.
Apresiasi memiliki beberapa fungsiyang berkaitan dengan kegiatan mental, yaitu :
1.Penikmatan Karya Seni: tahap penikmatan karya seni merupakan tahap yang akan menimbulkan rasa puas, kecewa, atau bahkan tidak menimbulkan perasaan apa-apa.
2.Penilaian Karya Seni: tahap penilaian berlangsung untuk mencari nilai-nilai seni, memahami isi dan pesan dari karya seni, mengadakan perbandingan-perbandingan hingga didapatkan kesimpulan. Tahap ini merupakan tahap yang kompleks karena menangkap makna suatu karyamerupakan pekerjaan sulit.
3.Empati: tahap ini merupakan tahapn dimana si pengamat turut merasakan suka duka, pikiran, perasaan, watak, dan pandangan hidup yang tercermin dalam karya seni.
Apresiasi dibagi menjadi dua, yaitu :
- Apresiasi pasif: jika penikmat hanya mencapai tahap implementasi.
- Apresiasi aktif: proses apresiasi pasif disertai dengan melakukan pembuatan karya.
Dalam mengapresiasi sebuah karya seni ada beberapa hal yang perlu diperhatikan ,yaitu :
- Aspek fisik: berhubungan dengan hal yang yang sifatnyaindrawi, artinya penerapan dilakukan secara visual (kasat mata). Bentuk karya dapat dipresepsi olehmata pengamatdan wujudnya berupa unsure-unsur fisik seperti garis, bidang, dan warna.
- Aspek Psikis: berkaitan dengan unsur-unsur non fisik berupa pesan dan gagasan seniman yang terkandung pada karya, seperti komposisi, pesan, gagasan, tema, gaya, simbolik (perlambang), kemampuan dan bakat senimandalam mengelola, serta mengolah nilai fisik (bentuk).
Adapun sebagai landasan berpijak dalam menilai sebuah karya seni bisa dilakukan dengan berbagai pendekatan, antara lain :
- Pendekatan mimetik: mengaitkan karya seni dengan alam (nature) atau segala sesuatu yang berhubungan dengan unsure-unsur alamiah. Contohnya ganmbar pemandangan alam yang lebih menekankan pada kemiripan dengan alam sesungguhnya.
- Pendekatan ekspresif: menekankan pada menilai ungkapanatau ekspresi seniman. Hal ini dapat dilihat dari spontanitas dan kelugasan dalam menggunakan media.
- Pendekatan struktural: dilakukan dengan menilai aspek-aspek structural pembentuk karya seni, baik aspek bentuk maupun unsure pendukungnya.
- Pendekatan semiotik: apresiasi dapt digali dengan mengungkapkan isi dan kandunganberbagai unsure atau tanda yang ingin disampaikan oleh perupa. Hal inidapat terungkap lewat konsep dan gagasan perupa dalam karya seni.
Apresiasi selain bertujuan untuk mengenal, mengamati, dan menilai karya seni, juga merupakan sebuah ajang komunikasi antara perupa dan pemakai (penikmat/konsumen). Hal itu sebagai landasan pemenuhan kebutuhan sosial. Pada akhirnya hal tersebutakan menjadi hubungan timbal balikbagi perupa itu sendiridalam mengungkapkankekurangan dan kelebihan karya di mata masyarakat untuk perbaikan mutu, kualitas, atau harga karya.
Sekian ulasan saya mengenai mengapresiasi seni rupa terapan serta apresiasi seni rupa terapan nusantara. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar