Jumat, 27 Februari 2015

Mengenal Shutterspeed – Diafragma – ISO

Mengenal Shutterspeed – Diafragma – ISO


     Sebenarnya tugas kita saat memotret sangatlah mudah, kita hanya tinggal membuat sebuah garis indikator kecil (saat kita membidik) tepat berada di tengah dengan cara memutar-mutar settingan shutterspeed dan diafragma di kamera kita. Jika indikator itu sudah berada di tengah, pencet tombol shutter, jadilah sebuah foto dengan eksposure yang tepat.

     Tentunya kondisi di atas jika dalam kondisi yang sempurna untuk memotret, antara lain dengan adanya cahaya yang cukup dan merata. Mengenai kondisi-kondisi lain, dan cara agar tetap menghasilkan eksposure yang tepat akan kita bahas di sini.

Kombinasi Antara Shutterspeed, Diafragma, dan ISO :
  • Kapan kita harus menggunakan speed 1/1000? (speed cepat)
  • Kapan kita harus menggunakan speed 1/50? (speed lambat)
  • Kapan kita harus menggunakan diafragma 1.8? (diafragma besar)
  • Kapan kita harus menggunakan diafragma 22? (diafragma kecil)
  • Kapan harus menggunakan ISO rendah/tinggi?

“Mengenai pertanyaan-pertanyaan di atas, kita harus menentukan dulu prioritasnya. Karena setiap setting mempunyai keuntungan masing-masing, dan juga menghasilkan efek yang berbeda-beda pula.
Diafragma
  • Semakin besar bukaan diafragma semakin banyak cahaya yang masuk. DOF/ruang ketajaman semakin tipis.
  • Semakin kecil bukaan diafragma semakin sedikit cahaya yang masuk. DOF/ruang ketajaman semakin luas.

Shutterspeed
  • Semakin lambat shutterspeed semakin banyak cahaya yang masuk.
  • Semakin cepat shutterspeed semakin sedikit cahaya yang masuk. Semakin cepat kemampuan kamera menangkap objek.

ISO
  • Semakin rendah ISO semakin sedikit cahaya yang masuk.
  • Semakin tinggi ISO semakin banyak cahaya yang masuk. Semakin sensitif sensor menangkap cahaya namun semakin banyak noise yang keluar dalam foto. ISO tinggi hanya digunakan ketika kita dalam kondisi kamera kekurangan cahaya, misalnya malam hari.

“Bagaimana menentukan kombinasi ketiganya? Caranya adalah menentukan prioritas foto apa yang akan anda buat. Apakah Slow Speed, Panning, Ruang Ketajaman Sempit, atau yang lainnya.”

Membuat foto FREEZE OBJECT


     jika kita ingin memotret benda yang bergerak dengan cepat, dan ingin objek itu benar-benar tampak diam, kita harus mengatur shutterspeed secepat mungkin. Misalnya setting shutterspeed 1/1000 detik, selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengatur diafragma agar indikator eksposure tetap berada di tengah.

Membuat foto SLOW SPEED



     Shutterspeed yang lama, dengan objek batu diam dan objek air yang terus bergerak, maka akan menimbulkan efek seperti di atas. Dengan shutterspeed yang sangat lambat seperti itu tidak mungkin bisa dilakukan dengan handheld (memotret dengan kedua tangan) karena rawan akan shake-blur. Memotret dengan shutterspeed lambat harus menggunakan tripod.


Membuat foto PANNING


     Jika ingin menghasilkan efek “Panning” (misalnya foto motor atau mobil yang sedang berjalan dengan background yang seolah-olah bergerak), kita harus membuka kamera lebih lama sekitar 1/30 detik. Lalu ikutilah pergerakan objek yaitu motor atau mobil tadi. Karena kamera mengkuti pergerakan objek, maka objek akan tetap fokus namun background akan seolah-olah bergerak.
Efek Panning tidak mungkin didapatkan melalui shutterspeed yang terlalu cepat.

Membuat foto RUANG KETAJAMAN SEMPIT



     Pasti anda pernah melihat foto dengan suatu objek yang tajam dengan background yang blur. Teknik sangat digemari karena dapat memperkuat objek pada foreground dan juga terasa lebih artistik. Caranya adalah dengan bukaan diafragma yang besar, misalnya F/1.4, F/1.8, F/2, dst. Semakin kecil angka di belakang huruf F,semakin besar bukaan diafragmanya.

Membuat foto RUANG KETAJAMAN LUAS



     Jika bukaan diafragma besar menghasilkan efek blur pada background, maka bukaan diafragma kecil menghasilkan efek tajam dari foreground sampai background. Bukaan diafragma kecil biasanya digunakan dalam memotret landscape, yang membutuhkan detail dan ketajaman di seluruh bagian foto. Diafragma kecil contohnya F/11, F/16, F/22, dst.

     Sekian urian saya mengenai sedikit tentang fotografi,semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar