Mengapresiasi Karya Seni Rupa
Apresiasi Karya Seni Rupa, adalah suatu cara / proses melihat, mendengar, menghayati dan membandingkan suatu karya seni untuk dinilai / dinikmati dari segi keindahanya.
Setiap manusia diciptakan atau di anugerahi tuhan yang namanya rasa keindahan atau "sense of beauty". Penilaian seni bermacam-macam bergantung dari individu yang menilai suatu karya seni tersebut, ada yang menilai bahwa karya seni tersebut bernilai positif adapula beraggapan negatif. Tujuan pokok dari mengapresiasi seni adalah menjadikan masyarakat agar tahu apa, bagaimana, dan apa maksud dan tujuan dari karya seni itu. Dengan kata lain masyarakat dapat menanggapi, menghayati serta menilai suatu karya seni.
Adapun tujuan akhir karya seni yaitu :- Untuk mengembangkan nilai estetika karya seni
- Untuk mengembangkan kreasi
- Untuk penyempurnaan
- Bentuk,yaitu wujud fisik dari sebuah karya yang berupa penggabaran objek.Contoh: bintang, manusia, tumbuhan, dan bentuk alam yang lain.
- Tema,yaitu peristiwa atau masalah utama sebagai inti penggambaran karya seni.
- Fungsi,yaitu kegunaan dari sebuah karya seni rupa yang diciptakan.
- Makna,yaitu inti/isi karya yang merupakan bagian dari ide atau gagasan seorang perupa.
- Teknik, yaitu kemampuan dan keterampilan dalam menggunakan alat dan bahan dalam proses berkarya.
- Bahan, material yang memiliki sifat-sifat khusus yang digunakan dalam berkarya seni rupa.
Mengapresiasi seni tidaklah dengan menilai suatu karya seni saja, mengapresiasi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya saja ketika kita ingin membeli sebuah sepatu, dan terdapat banyak pilihan-pilihan sepatu yang tersedia, kemudian kita memilih salah satu sepatu dari berbagai ragam yang tersedia, di mana sepatu tersebut yang cocok atau sesuai dengan pribadi kita, dan orang-orang di sekitar kita merasa nyaman dengan hal itu dan menilai bahwa kita terlihat lebih gagah, tampan atau cantik. Itupun juga termasuk sebagai tindakan apresiasi. Dalam mengapresiasi suatu karya seni, adapaun sikap atau kegiatan yang digolongkan sebagai berikut :
- Apresiasi empatik, yaitu sikap apresiasi yang menilai suatu karya seni sebatas tangkapan indrawi.
- Apresiasi estetis, yaitu apresiasi menilai karya seni dengan melibatkan pengamatan dan penghayatan yang mendalam.
- Apresiasi kritik, yaitu apresiasi karya seni dengan mengklasifikasi, mendeskripsi, menjelaskan, menganalisis, menafsirkan dan mengevaluasi serta menyimpulkan hasil pengamatannya. Sikap apresiasi ini dapat dilakukan secara langsung dengan mengamati suatu benda.
Sikap apresiasi ini terbentuk atas kesadaran akan kontribusi para seniman bagi bangsa dan negara atau bagi nilai-nilai kemanusiaan pada umumnya. Dalam berapresiasi dalam seni, dapat mengembangkan rasa empati kepada profesi seniman dan budayawan. Pengenalan akan tokoh-tokoh seni budaya kepada masyarakat sekitar termasuk hal yang dapat menumbuhkan perasaan simpati, dan jika dilakukan secara berulang-ulang akan meningkat menjadi perasaan yang lebih dalam yaitu rasa empati.
Apakah perbedaan Simpati dan Empati itu? Perasaan simpati adalah suatu proses dimana seseorang merasa tertarik terhadap orang lain atau pihak lain, sehingga mampu merasakan apa yang dialami, diderita orang tersebut. Sedangkan empati adalah melakukan sesuatu kepada orang lain, dengan menggunakan cara berpikir orang lain tersebut, yang menurut orang lain itu menyenangkan, yang menurut orang lain benar. Itulah perbedaan antara simpati dan empati.
Kegiatan berapresiasi meliputi: persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, penlaian, dan apresiasi. Kegiatan persepsi yaitu memberikan gambaran-gambaran tentang bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, contohnya memperkenalkan tarian-tarian, musik, dan lain-lain. Pengetahuan yaitu pada tahap ini, kita mempresentasekan pengetahuan-pengetahuan yang telah di miliki baik sejarah ataupun yang lainnya. Pengertian, pada tingkat ini, harapan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik. Analisis, pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan seni yang telah di pelajari. Penilaian yaitu memberikan sebuah saran ataupun kritkan terhadap suatu karya seni.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa apersiasi terhadap seni itu penting baik kesenian tradisonal maupun modern, dengan mengapresiasi suatu karya senidan membangun empati dalam pribadi kita, dapat dipastikan seni dan budaya kita tidak akan mudah pudar termakan zaman. Selain itu, dengan mengapresiasi seni kita terdorong untuk membangkitkan jiwa-jiwa para seniman Indonesia agar terus berkarya. Lalu kenapa tidak kita mulai dari sekarang? Sekarang atau tidak selamanya.
Kegiatan berapresiasi meliputi: persepsi, pengetahuan, pengertian, analisis, penlaian, dan apresiasi. Kegiatan persepsi yaitu memberikan gambaran-gambaran tentang bentuk-bentuk karya seni di Indonesia, contohnya memperkenalkan tarian-tarian, musik, dan lain-lain. Pengetahuan yaitu pada tahap ini, kita mempresentasekan pengetahuan-pengetahuan yang telah di miliki baik sejarah ataupun yang lainnya. Pengertian, pada tingkat ini, harapan dapat membantu menerjemahkan tema ke dalam berbagai wujud seni, berdasarkan pengalaman, dalam kemampuannya dalam merasakan musik. Analisis, pada tahap ini, kita mulai mendeskripsikan seni yang telah di pelajari. Penilaian yaitu memberikan sebuah saran ataupun kritkan terhadap suatu karya seni.
Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa apersiasi terhadap seni itu penting baik kesenian tradisonal maupun modern, dengan mengapresiasi suatu karya senidan membangun empati dalam pribadi kita, dapat dipastikan seni dan budaya kita tidak akan mudah pudar termakan zaman. Selain itu, dengan mengapresiasi seni kita terdorong untuk membangkitkan jiwa-jiwa para seniman Indonesia agar terus berkarya. Lalu kenapa tidak kita mulai dari sekarang? Sekarang atau tidak selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar