Seni KriyaTekstil
Pengertian Seni Kriya Tekstil
Seni kriya atau kerajinan cenderung bersifat praktis fungsional. Seni kerajinan sangat beraneka ragam bentuk, motif teknik, dan medianya. Beberapa contoh seni kriya adalah kerajinan anyaman, keramik, batik, ukiran, topeng, wayang, tenun, dan logam aplikasi.
Ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk menciptakan karya yang layak dan bermutu, yaitu syarat kegunaan dan syarat keindahan.
=> Syarat Kegunaan
Proses penciptaan karya seni kriya harus mempertimbangkan beberapa faktor, diantaranya faktor :
a.Kenyamanan : Setiap benda kriya yang dibuat sebaiknya memberi kenyamanan bagi pemakainya, misalnya sebuah cangkir, pembuatnya harus memperhitungkan bentuk yang sesuai dengan mulut dan tangan pemakainya.
b.Keluwesan : Keluwesan benda terapan terdapat pada hubungan yang serasi antara bentuk benda dengan nilai gunanya. Contoh nilai keluwesan dalam hasil seni kriya misalnya dapat dilihat dari sepatu.Pembuat sepatu harus mempertimbangkan si pengguna sepatu. Bentuk sepatu yang dibuat disesuaikan dengan kebutuhan si penggunanya. Misalnya, sepatu olah raga digunakan untuk olah raga, sedangkan sepatu pesta digunakan untuk berpesta.
c.Keamanan : Keamanan penggunaan sebuah benda dipertimbangkan dengan matang agar tidak mencelakakan pemakainnya. Contohnya, ketajaman sebuah pisau harus diimbangi pertimbangan keselamatan kerja pengguna pisau tersebut.
=> Syarat Keindahan atau Estetika
Dalam mendesain benda-benda hasiln seni terapan, harus memerhatikan aspek-aspek sebagai berikut, yaitu :
a.Aspek bahan : sifat dasar bahan akan sangat berpengaruh pada penentuan teknik dan bentuk karya seni terapan yang diinginkan.
b.Aspek teknik : aspek teknik harus disesuaikan dengan karakteristik bahan dan ketrampilan yang dimiliki seorang pengrajin. Teknik dalam pembuatan seni terapan disesuaikan dengan bahan dan alat yang digunakan adalah : menuang, menenun, menempa, menganyam, dan membentuk.
c.Aspek kriya: Salah satu peran seniman karya seni kriya adalah lahirnya bentuk-bentuk ungkapan baru sebagai wujud kreativitas berkesenian yang tak pernah surut.
d.Aspek alat : faktor alat sangat mendukung dalam pembuatan karya seni terapan.
e.Aspek fungsi : fungsi yang paling umum dalam seni kriya adalah fungsi pakai. Fungsi lain yang tidak kalah pentingnya untuk kerajinan jenis tertentu adalah fungsi dekorasi atau hias.
Ragam Seni Kriya Tekstil
Di Indonesia, seni kriya tekstil sangat beragam bentuknya, terutama di pulau Jawa.. Dua ragam seni kriya yang popular di Indonesia adalah :
1.Batik
Batik merupakan warisan nenek moyang Indonesia (Jawa) yang sampai saat ini masih ada. Pembuatan batik dilakukan dengan cara :
- Tulis : menggunakan alat canting, lilin cair dan warna
- Cap: menggunakan alat berupa cap dan lilin cair warna.
- Cetak (printing) :menggunakan mesin cetak yang memiliki motif batik
2.Tenun
Kegiatan menenun merupakan proses menjalin dua set benang dengan menggunakan alat tenun. Motif yang terdapat pada kain tenun ada yang berupa flora, fauna, rupa geometri, dan abstrak. Benang untuk menenun ada yang disebut lungsin (benang bujur) karenan benang ini diletakan membujur pada alat tenun, dan pakan (benang pengisi) yang berfdungsi untuk melengkapi benang bujur untuk membentuk motif pada kain tenun yang dihasilkan.
Membuat Karya seni Kriya Tekstil
1.Merancang batik
Motif batik nusantara antara lain :
- Motif flora
- Motif fauna
- Motif geometris’
- Motif abstrak, sesuai keinginanmu
2.Membuat batik
Peralatan batik yang perlu disiapkan adalah :
- Kain mori (kain katun khusus untuk membuat batik)
- Pensil untuk membuatdesain batik yang disebut molani.
- Canting (terbuat dari bambu dan berkepala tembaga serta bercerat atau bermulut yang berfungsi sepeeti pulpen
- Gawangan (untuk menyampirkan kain)
- Pewarna (naptol)
- Lilin cair (malam)
- Panci atau wajan kecil
- Kompor kecil untuk memanaskan lilin
Langkah langkah dalam membuat batik :
- Membuat desain diatas kain mori dengan pensil.
- Gunakan canting yang telah berisi lilin cair untuk melapisi motif yang diinginkan. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan ke dalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena. Setelah lilin cukup kering, celupkan kain kedalam larutan perwarna.
- Rebus kain yang telah berubah wartna dalam air panas. Tujuannya untuk menghilangkan lapisan lilin sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah kamu gambar terkena warna karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur)
Sekian ulasan saya mengenai pengertian seni kriya tekstil, ragam seni kriya tekstil serta cara membuat batik. semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar