Seni Kriya Gerabah
Seni Kriya Gerabah
Gerabah merupakan salah satu hasil dari seni terapan, Seni yang hasilnya memiliki memiliki fungsi dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Sebagai contoh, gerabah memiliki fungsi sebagai perkakas atau alat-alay rumah tangga. Gerabah terbuat dari tanah liat yang kemudian dibakar dengan suhu tertentu.
Berikut ini beberapa hasil seni gerabah yang banyak digunakan oleh masyarakat Indonesia beserta fungsinya :
- Kendi : sebagai tempat menyimpan air minum
- Periuk : sebagai alat menanak nasi
- Belangga :sebagai alat untuk memasak sayur
- Tempayan : sebagai alat untuk menyimpan beras atau air
- Angl : sebagi alat untuk memasak (serupa dengan kompor)
- Celengan : sebagai tempat untuk menyimpan uang.
Teknik Pembuatan Gerabah.
Bahan dasar gerabah adalah tanah liat. Peralatan yang digunakan untuk membuat gerabah, antara lain : pisau cukil yang terbuat dari kayu/bamboo, sudip yang terbuat dari kawat,butsir dengan tangkai kayu, tali pemotong, meja putar, kayu salab atau kayu rol penggilas, dan pisau.
Teknik yang biasanya membuat benda dari tanah liat diperlukan teknik-teknik tertentu, antara lain :
1.Teknik Lempeng (Slabing) : membuat benda gerabah berbentuk kubistis dengan permukaan rata. Teknik ini diawali dengan pembuatan lempengan tanah liat dengan menggunakan rol kayu penggilas. Setelah menjadi lempengan dengan ketebalan yang sama, kemudian dipotong dengan pisau atau kawat sesuai ukuran yang diinginkan.
2.Teknik Pijat (Pinching) : membuat benda gerabah dengan cara memijat tanah liat langsung menggunakan tangan, tujuannya agar tanah liat lebih padat tidak mudah mengelupas sehingga hasilnya akan tahan lama, proses pijat sebagai berikut :
- Ambil segumpal tanah liat.
- Tanah liat tersebut diulet-ulet dan dipijit dengan ibu jari sambil dibentuk sesuai dengan bentuk benda yang kamu inginkan.
- Haluskan menggunakan kuas atau kain halus.
3.Teknik Pilin (Coiling) : membentuk tanah liat dengan cara dipilin atau dibentuk seperti tali. Tanah liat tersebut setelah dipilin disusun melingkar dari bawah keatas sehingga menjadi bentuk yang kamu inginkan.
4.Teknik Putar (Throwing) : membuat gerabah dengan cara teknik putar, membutuhkan alat bantu berupa subang pelarik atau alat putar elektrik.
5.Teknik Cetak Tekan (Press) : menbuat gerabah dengan cara menekan tanah liat yang bentuknya disesuaikan cetakan.
6.Teknik Cor tau Tuang : membuat gerabah dengan cara menggunakan acuan alat cetak. Tanah liat untuk teknik ini adalah menggunakan tanah liat cair. Cetakan bias terbuat dari gips dan silicon.
Pembakaran Gerabah
Tahap akhir dari proses pembuatan adalah pembakaran. Membakar tanah liat tidaklah mudah, dan dibutuhkan teknik dan media yang tepat. Pertama-tama benda gerabah yang telah selesai dibuat harus dikeringkan terlebih dahulu, Pengeringan cukup sederhana yaitu cukup disimpan di atas rak tebuka dan diangin-anginkan beberapa hari hingga kering. Setelah kering betul barulah gerabah mulai dibakar dengan cara langsung atau menggunakan alat lain tungku(oven/klin).
Berdasar suhu bakarnya gerabah/keramik digolonkan menjadi tiga macam, yaitu sebagai berikut :
1.Earthenware : jenis keramik yang memiliki suhu matang antara 900-1100 derajat C. Jenis ini memiliki daya serap 10-5%
2.Stoneware : jenis keramik yang memiliki suhu matang antara 1200 derajat C. Jenis ini memiliki daya serap 2-5% dan memiliki kekerasan seperti halnya batu
3.Porselen : jenis keramik yang memiliki suhu matang antara 1260 derajat C. Jenis ini memiliki daya serap 0-1% bahan ini digunakan untuk bahan industry bangunan mengingat kekerasan dan kestabilannya.
Berikut macam-macam tungku pembakaran keramik menurut bahan bakarnya :
- Tungku dengan bahan bakar listrik
- Tungku dengan bahan bakar minyak tanah
- Tungku dengan bahan bakar sekam, jerami, dan bamboo
- Tungku dengan bahan bakar gas
Sekian ulasan saya mengenai seni kriya gerabah, tekhnik pembuatan gerabah serta pembakaran gerabah. Semoga bermanfaat.
Obat Tradisional Jelly Gamat mengucapkan terimakasih informasinya sangat bermanfaat
BalasHapus