Asmaul Husna
Pengertian Asmaul Husna
Menurut bahasa, Asmaul Husna berasal dari kata Asma / ism yang artinya nama dan Husna artinya baik, mulia, agung. Sedangkan menurut istilah , Asmaul Husna adalah nama-nama atau sebutan Allah SWT yang baik, mulia serta agung.
Firman Allah SWT
“Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Hasyr :24)
Firman Allah SWT :
“Hanya milik Allah asma-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.” (QS. Al A’raf : 180)
Contoh-contoh Asmaul Husna
Asmaul Husna berjumlah 99, diantara lain adalah : As Salam, Al Aziz, Al Khaliq, Al Ghaffar, Al Wahhab, Al Fattah, Al Adl, Al Qayyum, Al Hadi, dan AsShabur.
1.As Salam (Mahasejahtera)
Arti dari Asmal Husna As Salam adalah Mahasejahtera. Di dunia ini Allah SWT mensejahterakan seluruh makhluknya. Dengan demikian Allah SWT tidak hanya menciptakan kemudian memelihara makhluk-makhluknya. Lebih dari itu Allah SWT mencurahkan kasih sayangnya dengan membuat makhluk-makhluknya menjadi sejahtera. Allah SWT menyediakan tempat yang paling sesuai untuk makhluk-Nya. Allah ciptakan air untuk tempat ikan-ikan, Dia menciptakan udara untuk terbang burung-burung. Demikian pula Dia ciptakan hamparan bumi yang dapat menumbuhkan berbagai tumbuhan untuk kesejateraan manusia dan makhluk-makhluk daratan yang lain. Di akhirat nanti Allah SWT senantiasa mengirimkan salam, atau rasa damai, rahmat, perlindungan, keselamatan, dan penghormatan bagi orang beriman di dalam surga.
Firman Allah dalam QS. Al Hasyr : 23
“Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci, Allah dari apa yang mereka persekutukan.” ( QS. Al Hasyr : 23)
2.Al Aziz (Maha Perkasa)
Al ‘Azizu atau Maha Perkasa menunjukkan bahwa Allah SWT mempunyai kekuatan dan keperkasaan yang tidak ada tandingannya (mutlak). Sebagai Zat Yang Maha Perkasa, keperkasaan Allah SWT tidak pernah berkurang dan abadi. Berbeda dengan keperkasaan yang dimiliki oleh manusia. Keperkasaan manusia bersifat sementara dan bisa tergantikan oleh keperkasaan manusia lainnya. Suatu pepatah mengatakan: di atas langit ada langit. Siapakah yang paling tinggi? la adalah Allah SWT. Manusia yang diberi sedikit keperkasaan dan kelebihan tidak boleh sombong. Keperkasaan dan kelebihannya sematamata
pemberian Allah SWT. Alangkah baiknya bila keperkasaan dan kelebihannya itu digunakan untuk rnenambah rasa syukur kepada Allah SWT dan berbuat baik kepada yang lemah.
Firman Allah SWT dalam Alquran:
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al Mulk : 2)
3.Al Khaliq (Maha Pencipta)
Maksud dari Al Kaliq adalah Allah SWT Maha Pencipta. Allah SWT kuasa menciptakan segala sesuatu, mulai dari yang sangat kecil sampai yang sangat besar. Mulai dari yang tampak sampai yang tidak tampak. Allah SWT dapat menciptakan makhluk mati (abiotik) maupunmakhluk hidup (biotik). Allah menciptakan segala sesuatu tanpa ada yang sia-sia, semuanya bermanfaat. Terlebih lagi ketika Allah SWT menciptakan manusia sebagai makhluk yang dikatakan-Nya sebagai makhluknya yang paling baik, makhluk yang paling sempurna, maka kita harus bersyukur kepada-Nya. Pahamilah bahwa Allah telah menciptakan segalanya bagi manusia dan menciptakan manusia bagi Diri-Nya sendiri. Seluruh isi alam baik makhluk hidup maupun yang tidak hidup serta tatanan yang menyertainya, merupakan manfaat dan hikmah bagi manusia.
Firman Allah SWT :
"Allah menciptakan segala sesuatu dan Dia memelihara segala sesuatu".
4.Al Ghaffar (Maha Pengampun)
Arti dari al Ghaffar adalah Maha Pengampun. Allah SWt adalah Zat Yang Maha Pengampun. Allah SWT memperlihatkan kebaikan dan keindahan, dan menyembunyikan keburukan. Coba renungkan, berapa banyak keburukan yang telah kita lakukan selama ini, namun Allah SWT menyembunyikannya, dan barangkali hanya diri kita dan Allah SWT sajalah yang mengetahui. Dosa adalah sesuatu yang buruk. Sedangkan Allah SWT menciptakan alam ini dengan penuh kebaikan dan keserasian. Dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia itulah yang sebenarnya membuat keserasian dan kebaikan itu menjadi terganggu. Oleh karena itu jangan heran kalau seseorang melakukan perbuatan dosa, maka dia akan merasalkan gelisah dan gundah di dalam hatinya. Kecuali hatinya sudah menjadi sangat jahat dan keras, maka dia merasa semakin bangga dan sombong setelah berbuat dosa. Bagaimana cara untuk menghapus dosa yang telah kita lakukan sehingga hati kembali menjadi tenang? Allah mengajarkan kita untuk bertobat. Tobat merupakan kesadaran atas keburukan yang dilakukan terhadap orang lain maupun terhadap diri sendiri, bersamaan dengan usaha mengubah hal yang buruk, atau setidak-tidaknya, menyembunyikannya. Dengan Zat-Nya Yang Maha Pengampun maka Allah akan menerima tobat itu dan memberi memaafkanya.
Firman Allah dalam QS. Thaha : 82
"Dan sesungguhnya Aku Maha Pengampun bagi orang yang bertaubat, beriman, beramal saleh, kemudian tetap di jalan yang benar".
5.Al Wahhab (Maha Pemberi)
Al Wahhab atau Maha Pemberi menunjukkan bahwa Allah SWT memenuhi segala kebutuhan makhluk-Nya di alam ini. Allah SWT memenuhi semua kebutuhan itu tanpa henti dan tidak mengharap apapun dari makhluk-Nya. Dialah Zat Yang Maha Pemberi, tanpa syarat, tanpa batas, tanpa mengharapkan keuntungan atau imbalan, yang memberikan segala kepada setiap orang, di mana saja, kapan saja. Allah SWT memberikan kepada manusia kebutuhan, baik kebutuhan jasmani maupun kebutuhan rohaninya. Dia berikan rizki, ilmu, kesehatan, rasa cinta, kebahagiaan, dan kebebasan bagi manusia. Allah SWT memberikan mulai dari kebutuhan yang kecil hingga yang besar. Dialah Pencipta semua yang dibutuhkan manusia, kebutuhan mereka, dan pemuasan kebutuhan itu.
Firman Allah :
“(Mereka berdo`a): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami, dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau; karena sesungguhnya Engkau-lah Maha Pemberi (karunia).”” (QS. Ali Imran : 8)
6.Al Fattah (Maha Pembuka Hati/Maha Pemberi Keputusan)
Al Fattahu atau Maha Pembuka dan pemberi jalan keluar. Dialah Pembuka dan Pemberi jalan keluar, Yang membuka semua yang terkunci, terikat, dan sulit. Coba renungkan! Diantara sekian banyak pmasalah dalam kehidupan baik mengenai pelajaran sekolah maupun problem hidup, tentu ada yang kita rasakan sulit dalam menyelesaikannya. Ada hal-hal yang sulit yang tidak dapat kita ketahui jalan keluarnya. Allah al-Fatah membuka semuanya. Bagi hamba Allah SWT yang taat dan beriman, tak ada satupun masalah yang tidak diberikan jalan keluarnya. Jika Allah sudah berkehendak memberikan pencerahan dan jalan keluar, maka siapapun tak dapat menghalanginya. Terus-meneruslah berdoa dan carilah segala sesuatu dari Allah SWT.
Firman Allah SWT:
“Katakanlah: “Tuhan kita akan mengumpulkan kita semua, kemudian Dia memberi keputusan antara kita dengan benar. Dan Dia-lah Maha Pemberi keputusan lagi Maha Mengetahui”. (QS. Saba’ : 26)
7.Al Adl (Maha Adil)
Asmaul Husna Al Adl berarti Maha Adil. Keadilan Allah SWT bersifat mutlak, tidak dipengaruhi apapun dan siapapun. Keadilan Allah SWT juga didasari dengan ilmu Allah SWT yang Maha Luas, sehingga tidak mungkin keputusan Allah SWT itu salah. Walaupun kalau dilihat dari sudut pandang manusia hal itu rasanya kurang adil, namun bila dipahami, direnungkan, dan dihayati dengan penuh rasa iman dan taqwa, maka apa yang diputuskan Allah itu merupakan keputusan yang sangat adil. Dengan demikian, jangan pernah berpikiran bahwa adanya orang yang kaya dan miskin, orang normal dan cacat, orang berkulit putih dan hitam, serta perbedaan-perbedaan lainnya merupakan ketidakadilan Allah SWT. Justru itulah keadilan dari Allah SWT. Bayangkan! apa jadinya dunia ini kalau segala sesuatu itu sama, tak ada perbedaan sama sekali dan tak ada perubahan, pasti dunia ini sangat mebosankan.
Firman Allah SWT QS. Al Anam : 115
"Telah sempurnalah kalimat Tuhanmu (Al Qur’an, sebagai kalimat yang benar dan adil. Tidak ada yang dapat merobah-robah kalimat-kalimat-Nya dan Dia-lah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui".
8.Al Qayyum (Maha Mandiri)
Al Qayyum atau Maha Berdiri Sendiri rnenunjukkan bahwa Allah SWT tidak membutuhkan bantuan dari siapun dalam menciptakan dan mengatur seluruh alam. Dan bila direnungkan, betapa kuasanya Allah SWT dalam mengatur planet-planet di seluruh jagad raya dan mengatur pergantian siang dan malam. Renungkan pula keteraturan hubungan antar makhluk di dunia ini. Setiap makhluk secara tidak sadar saling membutuhkan dan sating memanfaatkan satu sama lain. Contohnya, manusia membutuhkan tumbuhan untuk dimakan. Setelah dimakan terjadi proses metabolisme dalam tubuh, kemudian sisanya dikeluarkan dalam bentuk kotoran. Kotoran itu kemudian diurai oleh bakteri dan oleh tumbuhan dijadikan makanan kembali, begitu seterusnya. Berkat pengaturan dari Allah SWT itulah semua yang di alam ini saling memberi, saling menerima, saling membutuhkan, dan saling memanfaatkan.
Allah SWT Berfirman :
“Dan tunduklah semua muka (dengan berendah diri) kepada Tuhan Yang Hidup Kekal lagi senantiasa mengurus (makhluk-Nya). Dan sesungguhnya telah merugilah orang yang melakukan kezaliman.” (QS Thaha : 111)
9.Al Hadi (Maha Pemberi Petunjuk)
Al Hadi atau Maha Pemberi Petunjuk menunjukkan bahwa Allah SWT memberi petunjuk atau hidayah kepada siapapun di antara hamba-Nya yang Dia kehendaki. Petunjuk yang paling utama bagi manusia berupa agama yang benar di sisi-Nya. Dengan agama yang benar, kehidupan manusia menjadi terarah. tidak tersesat, dan sampai pada tujuan hidup yang sebenarnya. yakni kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Hanya Allah SWT-lah yang dapat memberikan petunjuk. Allah SWT paling mengetahui siapa yang patut mendapat petunjuk dan siapa yang belum patut mendapatkan petunjuk. Seorang Rasul sekalipun tidak akan dapat memberikan petunjuk atau hidayah itu.
Firman Allah SWT:
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang-orang yang mau menerima petunjuk.” (Al Qasas:56)
10.As Sabur (Maha Sabar)
As Sabur berarti Mahasabar. Allah SWT adalah Zat yang Mahasabar. Dengan kesabaran- Nya Dia tidak tergesa-gesa menghukum para pelaku perbuatan dosa. Malah Dia tetap memberikan kepada mereka rezeki, melindungi mereka dari bahaya, dan membiarkan mereka hidup dengan sehat dan sejahtera. Allah SWT memberi waktu dan kesempatan kepada mereka, dan Dia menentukan waktu yang tepat untuk mengingatkan atau menegurnya. Kalau sampai saatnya tidak juga mau bertobat, maka Allah SWt juga telah menetapkan waktu memberikan balasan atas kezalimannya itu. KesabaranNya terhadap para pelaku perbuatan dosa bertujuan untuk memberi mereka waktu untuk menjadi insaf, menyadari kesalahan mereka dan bertobat. Allah adalah Maha Penyayang, kasih sayang-Nya diwujudkan dalam bentuk memberi kesempatan untuk bertobat dan menerima tobat. Kesabaran adalah watak Allah; oleh karena itu, orang yang sabar mencerminkan watak yang mulia ini.
Firman Allah SWT :
“Hai orang-orang yang beriman, mintalah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan (mengerjakan) shalat, sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.” (QS. Al Baqarah : 153.
Sekian ulasan saya mengenai Asmaul Husna, mulai dari pengertian Asmaul Husna serta contoh-contoh bacaan Asmaul Husna. Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar