Sabtu, 02 Mei 2015

Menulis Karangan Menggunakan Pola Pengembangan Deduktif dan Induktif

Menulis Karangan Menggunakan Pola Pengembangan Deduktif dan Induktif



     Kamu tentu banyak mengidlakan penulis-penulis terkenal. Melalui kegiatan mengaorang, prestasi dan prestise seseorang akan naik. Mengaorang adalah kegiatan menyusun atau mengrganisasikan buah pikiran, ide, atau gagasan dengan menggunakan orangkaian kalimat yang logis dan terpadu dalam bahasa tulis. Karangan sering diartikan sebagai orangkaian kalimat yang logis, pemikiran atau pelukisan tentang suatu objek, suatu peristiwa, atau suatu masalah. Karangan yang disusun dapat berupa fiksi maupun Nonfiksi. 

     Pada pelajaran ini, kamu akan berlatih menulis karangan Nonfiksi (karangan ilmiah). Menulis karangan ilmiah tidak jauh berbeda dengan menulis karangan lainnya. Yang membedakan karangan ilmiah dengan karangan lain adalah dari metode/kajian yang digunakannya. Karangan ilmiah bukan sepenuhnya karya ekspresi diri seperti karangan fiksi hasil imajinasi, tetapi penulis harus menyampaikan data oobjektif yang diperleh melalui metode/kajian ilmiah.

     Data yang diperleh melalui kajian ilmiah di antaranya diperleh melalui hasil pengamatan, tes, wawancara, penyebaran angket, kajian pustaka, dan uji cba di labratrium. Karangan fiksi merupakan karya yang sepenuhnya merupakan hasil ekspresi diri, data yang disampaikan merupakan hasil imajinasi atau hasil rekaan sendiri walaupun mungkin berdasarkan realitas di sekelilingnya. Menurut Arifin (1998:2), karangan ilmiah adalah karangan ilmu pengetahuan yang menyajikan fakta dan ditulis menurut metdlgi penulisan yang baik dan benar. Karangan ilmiah ditulis berdasarkan metode ilmiah yang menyajikan suatu topik secara sistematis dan dilengkapi dengan fakta atau data yang sahih dengan menggunakan bahasa ragam baku. Karangan ilmiah mempunyai ciri sebagai berikut.

  1. Fakta yang disajikan bersifat oobjektif;
  2. Penyajiannya disusun secara logis dan sistematis; dan
  3. Bahasa yang digunakan adalah ragam bahasa baku.

     Untuk lebih memahami dan meningkatkan kemampuanmu mengaorang, ikutilah langkah-langkah berikut!

1.Menentukan Topik

     Topik adalah pokok pembicaraan. Dalam pemilihan topik, seorang penulis harus mempertimbangkan hal-hal berikut:

  1. Topik harus betul-betul dikuasai dan dekat dengan kehidupan.
  2. Topik harus menarik perhatian.
  3. Topik harus spesifik atau terpusat pada satu permasalahan yang sempit dan terbatas.
  4. Topik harus memiliki data atau fakta yang oobjektif.
  5. Topik harus diketahui prinsip-prinsip ilmiahnya.
  6. Topik harus memiliki sumber acuan atau kepustakaan.

2.Merumuskan judul karangan

     Berdasarkan topik yang ditetapkan, dapat dirumuskan judulkarangan. Judul adalah kepala karangan. Syarat judul yang baik sebagai berikut.

  1. Judul relevan dengan isi karangan.
  2. Judul dirumuskan secara singkat dan jelas.
  3. Judul dapat menarik perhatian.

3.Membuat kerangka karangan

     Berdasarkan topik tersebut, catatlah hal-hal yang akan ditulis berdasarkan topik yang kamu pilih! Setelah mencatat hal-hal penting yang akan kamu tulis, buatlah kerangka karangannya. Urutkan dari hal-hal yang umum ke hal yang khusus. Hal ini disebut pola pengembangan deduksi. Kamu dapat juga mengurutkan dari hal-hal yang khusus ke hal-hal yang umum. Hal ini disebut pengembangan induksi. Selanjutnya buat kerangka karangan dengan mengikuti langkah berikut:

  1. Tuliskanlah topik-topik umum dan topik-topik bawahan (rincian) secara rinci.
  2. Evaluasilah topik-topik yang dituliskan berdasarkan relevansi dan kedudukannya. Yang tidak relevan atau tidak ada hubungannya dengan topik dibuang, kemudian dari judul dan anak judul terpilih urutkan berdasarkan pola pengembangan serta kedudukannya, mana yang harus disajikan lebih dulu dan mana yang berikutnya. 
  3. Susunlah kerangka karangan dengan pola deduksi atau induksi. Jika pola pengembangan karangan yang dipilih pola deduksi, maka topik-topik yang dipilih harus diurutkan dari hal yang umum ke hal-hal yang khusus. Sebaliknya, jika pola pengembangan yang dipilih pola induksi, maka topik-topik dipilih diurutkan dari yang khusus ke yang umum.

4.Mengumpulkan data karangan

     Setelah kerangka karangan disusun, kumpulkan data dengan cara sebagai berikut:

  1. Mencari keteorangan dari bahan kepustakaan.
  2. Mencari keteorangan dari pihak-pihak yang mengetahui permasalahan.
  3. Mengamati langsung objek yang ditulis.
  4. Mengadakan percbaan atau pengujian di lapangan atau labratrium.

     Informasi yang dicari harus relevan dengan topik yang ditulis. Catat isi yang dikutip dan sumber yang dirujuknya. Yang perlu dicatat yakni nama pengarang, judul buku, tahun terbit, kta terbit, penerbit, dan halaman letak informasi tersebut diambil. Selain itu data atau fakta yang ditemukan di lapangan juga dicatat. Data di lapangan dapat dikumpulkan melalui pengamatan, wawancara, penyebaran angket, atau eksperimen.

5.Membuat karangan utuh

     Setelah semua bahan yang dibutuhkan sudah lengkap, kembangkanlah kerangka karangan yang sudah disusun dengan pola yang dipilih, deduksi atau induksi! Pengembangan kerangka karangan menjadi sebuah karangan perlu memerhatikan penyajian karangan; pengembangan paragraf; dan pemakaian bahasa. 

     Pengembangan setiap judul dan sub-subjudul harus uraian yang sesuai dengan judul atau subjudul yang dikembangkan. Jika ada gambar, bagan, tabel atau grafik, maka sebelum dan sesudah bagan/grafik/tabel/ gambar hendaknya ada uraian yang mengantarkan atau menjelaskan.

     Pemaparan tersebut hendaknya menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Tahap pengembangan karangan secara umum sebagai berikut:

  1. Pengelmpkan bahan, yakni bagian mana yang didahulukan dan bagian mana yang mengikutinya.
  2. Pengonsepan, yakni tahap pengembangan kerangka karangan menjadi karangan.
  3. Pengecekan kembali naskah, yakni lengkapi kekurangan dan buang yang tidak relevan. Atau buang pembahasan yang tumpang tindih atau berulang-ulang.

     Penyuntingan berdasarkan pemakaian bahasa, yakni perbaiki ejaan yang salah, perbaiki kalimat yang tidak efektif, perbaiki pemakaian kata yang tidak baku, dan perbaiki paragraf yang pengembangannya kurang baik.

     Sekian ulasan saya mengenai menulis karangan menggunakan pola pengembangan Deduktif dan Induktif, menentukan tpoik, merumuskan judul karangan, membuat kerangka karangan, mengumpulkan data karangan serta membuat karangan utuh. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar