Kamis, 09 April 2015

Korosi

Korosi



Pengertian Korosi

     Korosi sangat sering kita dijumpai dalam kehidupan sehari-hari. Nama lain korosi disebut juga dengan karatan. Korosi sendiri umumnya terjadi pada benda-benda logam seperti besi. Korosi adalah reaksi antara logam dengan zat-zat disekitarnya misalnya udara dan air sehingga menimbulkan senyawa baru. Dalam perkaratan senyawa baru yang dimaksud ialah zat padat berwarna coklat kemerahan yang bersifat rapuh serta berpori. Rumus kimia dari karat besi adalah Fe2O3.xH2O.


Reaksi perkaratan besi

a.Anoda: Fe(s) ® Fe2+ + 2e
Katoda: 2 H+ + 2 e– ® H2

2 H2O + O2 + 4e– ® 4OH–



b.2H+ + 2 H2O + O2 + 3 Fe ® 3 Fe2+ + 4 OH– + H2
Fe(OH)2 oleh O2 di udara dioksidasi menjadi Fe2O3 . nH2O



Penyebab Korosi

     Korosi terjadi karena adanya reaksi antara logam dan zat-zat disekitarnya. Pada karatan, karatan bisa terjadi karena udara yang lembab (oksigen dan air) mengorosi (bereaksi) terhadap besi sehingga muncul zat baru yaitu zat padat berwarna coklat kemerahan.

     Peristiwa korosi sendiri merupakan proses elektrokimia, yaitu proses (perubahan / reaksi kimia) yang melibatkan adanya aliran listrik. Bagian tertentu dari besi berlaku sebagai kutub negatif (elektroda negatif, anoda), sementara bagian yang lain sebagai kutub positif (elektroda positif, katoda). Elektron mengalir dari anoda ke katoda, sehingga terjadilah peristiwa korosi.

Pencegahan Korosi

     Korosi dapat menimbulkan kerugian karena dapat mengurangi umur barang-barang yang terbuat dari besi. Proses korosi memerlukan oksigen dan air oleh sebab itu maka prinsip untuk mencegah terjadinya korosi yaitu dengan menghindari kontak dengan salah satu oksigen atau air.

     Berikut ini beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah/memperlambat korosi :

Mengecat

     Cat dapat menghindarkan kontak langsung antara besi dan udara lembab sehingga dapat memperlambat korosi. Cara ini biasa dilakukan pada pintu, pagar, pipa besi, dan lain-lain.

Melumuri dengan oli

     Melumuri dengan oli dapat mencegah kontak langsung dengan air dan uadara lembab. Cara ini biasa dilakukan pada perkakas dan mesin.

Dibalut dengan plastik

     Cara ini biasa digunakan misalnya pada rak piring dan keranjang sepeda.

Tin Plating

     Tin plating ialah pelapisan dengan timah. Cara ini dilakukan biasanya pada kaleng kemasan karena timah merupakan logam yang anti karat.

Galvanisai

     Galvanisasi adalah pelapisan dengan zink. Cara ini dilakukan karena zink juga merupakan logam anti karat. Contohnya pada : tiang listrik atau tiang telepon, papa air, dan pagar.

Cromium Plating

     Cromium Plating adalah pelapisan dengan menggunakan kromium. Sama seperti zink, kromium dapat memberikan perlindungan terhadap korosi meskipun lapisan kromium ada yang rusak. Cara ini biasa dilakukan pada sepeda dan bumper mobil.

     sekian ulasan saya mengenai pengertian korosi, reaksi korosi, penyebab korosi serta cara mencegah korosi. semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar