Selasa, 07 April 2015

Batik

Batik


Pengertian Batik

     Batik merupakan tehnik didalam menulis atau menggambar pada media tertentu dengan menggunakan lilin batik (wax /malam) untuk mencegah sebagian warna lain,didalam pembuatan batik lilin atau malam berfungsi untuk mencegah penyerapan warna lain pada saat proses pewarnaan,Definisi batik telah disepakati pada Konvensi Batik Internasional di Yogyakarta pada tahun 1997,tetapi banyak orang yang mengenal batik adalah suatu kain atau bahan dengan corak atau motif yang khas,artinya banyak orang mengartikan bahwa batik adalah sebagai motif dan bukan sebagai tehnik pembuatannya.

     Ada beberapa pendapat yang mengartikan tentang asal kata batik,misal yang paling banyak dikenal adalan bahwa kata batik berasal dari bahasa proto-austronesia dan bahasa Jawa. Batik berasal dari bahasa proto-austronesia “becik” yang artinya membuat tato dan berasal dari bahasa Jawa yaitu “amba” atau menulis dan “titik”.

     Batik Indonesia telah ditetapkan oleh UNESCO sebagai warisan kemanusiaan untuk budaya lisan dan non-bendawi pada tanggal 2 Oktober 2009. Pengakuan UNESCO ini meliputi teknik, teknologi serta motif Batik Indonesia.

Berdasarkan cara pembuatannya, batik dapat dibedakan menjadi tiga macam, yaitu:

1.Batik Tulis

     Batik Tulis adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatan motifnya langsung ditulis secara manual. Alat untuk menulisnya atau yang biasa disebut canting terbuat dari tembaga dengan gagang dari bambu. Ujung dari canting atau biasa disebut cucuk, mempunyai lubang yang bervariasi, sehingga bisa menentukan besar kecilnya motif. Sedangkan bak penampung canting disebut sebagai nyamplung. Nyamplung ini bisa berisi cairan malam atau pewarna, tergantung dari teknik batik yang akan digunakan. Sebtik konenarnya batik itu jenisnya banyak sekali yah seperti  batik tulis, batik cap, batik pekalongan, batik jumputan, batik solo, batik lukis, ada juga batik tulis semi klasik, batik kontemporer, dan batik modern

Alat dan bahan membuat batik tulis :
1.Gawangan adalah perkakas untuk menyangkutkan dan membentangkan mori sewaktu di batik. Gawangan terbuat dari kayu atau bambu. Gawangan harus di buat sedemikian rupa hingga kuat, ringan, dan mudah dipindah-pindah.

2.Bandul di buat dari timah, kayu, atau batu yang dimasukkan ke dalam kantong. Fungsi pokok  bandul adalah untuk menahan agar mori yang bar u di batik tidak mudah tergeser saat tertiup angin atau tertarik oleh si pembatik secara tidak sengaja.

3.Wajan adalah perkakas utuk mencairkan malam. Wajan di buat dari logam baja atau tanah liat. Wajan sebaiknya bertangkai supaya mudah diangkat dan diturunkan dari perapian tanpa menggunakan alat lain.

4.Kompor adalah alat untuk membuat api. Kompor yang biasa digunakan adalah kompor  berbahan bakar minyak. Namun terkadang kompor ini bisa diganti dengan kompor gas kecil, anglo yang menggunakan arang, dan lain-lain. Kompor ini berfungsi sebagai perapian dan  pemanas bahan-bahan yang digunakan untuk membatik.

5.Taplak adalah kain untuk menutup paha si pembatik agar tidak terkena tetesan malam panas sewaktu canting ditiup atau waktu membatik.

6.Saringan Malam adalah alat untuk menyaring malam panas yang memiliki banyak kotoran. Jika malam tidak  disaring, kotoran dapat mengganggu aliran malam pada ujung canting. Sedangkan bila malam disaring, kotoran dapat di buang sehingga tidak mengganggu jalannya malam pada ujung canting sewaktu digunakan untuk membatik. Ada bermacam-macam bentuk saringan, semakin halus semakin baik karena kotoran akan semakin banyak tertinggal. Dengan demikian, malam panas akan semakin bersih dari kotoran saat digunakan untuk membatik.

7.Canting adalah alat yang di pakai untuk memindahkan atau mengambil cairan, terbuat dari tembaga dan bambu sebagai pegangannya. Canting ini di pakai untuk menuliskan pola batik dengan cairan malam. Saat ini, canting perlahan menggunakan bahan teflon.


8.Mori adalah bahan baku batik yang terbuat dari katun. Kualitas mori bermacam-macam dan  jenisnya sangat menentukan baik buruknya kain batik yang dihasilkan. Mori yang di butuhkan disesuaikan dengan panjang pendeknya kain yang diinginkan. Tidak ada ukuran pasti dari panjang kain mori karena biasanya kain tersebut diukur secara tradisional. Ukuran tradisional tersebut dinamakan kacu. Kacu adalah sapu tangan, biasanya  berbentuk bujur sangkar. Jadi, yang disebut sekacu adalah ukuran persegi mori, diambil dari ukuran lebar mori tersebut. Oleh karena itu, panjang sekacu dari suatu jenis mori akan  berbeda dengan panjang sekacu dari mori jenis lain.  Namun di masa kini, ukuran tersebut jarang digunakan. Orang lebih mudah menggunakan ukuran meter persegi untuk menentukan panjang dan lebar kain mori. Ukuran ini sudah  berlaku secara nasional dan akhirnya memudahkan konsumen saat membeli kain batik. Cara ini dapat mengurangi kesalahpahaman dan digunakan untuk menyamakan persepsi di dalam sistem perdagangan.

9.Malam (lilin) adalah bahan yang dipergunakan untuk membatik. Sebenarnya malam tidak habis (hilang) karena pada akhirnya malam akan diambil kembali pada proses mbabar, proses  pengerjaan dari membatik sampai batikan menjadi kain. Malam yang dipergunakan untuk membatik berbeda dengan malam (lilin) biasa. Malam untuk membatik bersifat cepat diserap kain, tetapi dapat dengan mudah lepas ketika proses pelorodan.

10.Dingklik adalah tempat duduk yang digunakan pada saat pembatik melakukan proses membuat batik tulis. Tempat duduk ini biasa dipilih dengan menyesuaikan tinggi dari orang yang akan melakuka proses membatik. Hal ini dilakukan untuk kenyamanan pembatiknya selama proses menuliskan malam ke kain mori. Biasanya dingklik terbuat dari kayu atau biasa  juga dari rotan.

11.Pewarna alami adalah pewarna yang digunakan untuk membatik. Pada beberapa tempat  pembatikan, pewarna alami ini masih di pertahankan, terutama kalau mereka ingin mendapatkan warna-warna yang khas, yang tidak dapat diperoleh dari warna-warna buatan. Segala sesuatu yang alami memang istimewa, dan teknologi yang canggih pun tidak bisa menyamai sesuatu yang alami.

Cara Pembuatan :

  • Langkah pertama adalah membuat desain batik yang biasa disebut molani. Dalam penentuan motif, biasanya tiap orang memiliki selera berbeda-beda. Ada yang lebih suka untuk membuat motif sendiri, namun yang lain lebih memilih untuk mengikuti motif-motif umum yang telah ada. Motif yang kerap dipakai di Indonesia sendiri adalah batik yang terbagi menjadi 2 : batik klasik, yang banyak bermain dengan simbol-simbol, dan batik pesisiran dengan ciri khas natural seperti gambar bunga dan kupu-kupu. Membuat design atau motif ini dapat menggunakan pensil.
  • Setelah selesai melakukan molani, langkah kedua adalah melukis dengan (lilin) malam menggunakan canting (dikandangi/dicantangi) dengan mengikuti pola tersebut.
  • Tahap selanjutnya, menutupi dengan lilin malam bagian-bagian yang akan tetap berwarna  putih (tidak berwarna). Canting untuk bagian halus, atau kuas untuk bagian berukuran besar. Tujuannya adalah supaya saat pencelupan bahan kedalam larutan pewarna, bagian yang diberi lapisan lilin tidak terkena.
  • Tahap berikutnya, proses pewarnaan pertama pada bagian yang tidak tertutup oleh lilin dengan mencelupkan kain tersebut pada warna tertentu .
  • Setelah dicelupkan, kain tersebut di jemur dan dikeringkan.
  • Setelah kering, kembali melakukan proses pembatikan yaitu melukis dengan lilin malam menggunakan canting untuk menutup bagian yang akan tetap dipertahankan pada pewarnaan yang pertama.
  • Kemudian, dilanjutkan dengan proses pencelupan warna yang kedua.
  • Proses berikutnya, menghilangkan lilin malam dari kain tersebut dengan cara meletakkan kain tersebut dengan air panas diatas tungku.
  • Setelah kain bersih dari lilin dan kering, dapat dilakukan kembali proses pembatikan dengan  penutupan lilin (menggunakan alat canting)untuk menahan warna pertama dan kedua.
  • Proses membuka dan menutup lilin malam dapat dilakukan berulangkali sesuai dengan  banyaknya warna dan kompleksitas motif yang diinginkan.
  • Proses selanjutnya adalah nglorot, dimana kain yang telah berubah warna direbus air panas. Tujuannya adalah untuk menghilangkan lapisan lilin, sehingga motif yang telah digambar sebelumnya terlihat jelas. Anda tidak perlu kuatir, pencelupan ini tidak akan membuat motif yang telah Anda gambar terkena warna, karena bagian atas kain tersebut masih diselimuti lapisan tipis (lilin tidak sepenuhnya luntur). Setelah selesai, maka batik tersebut telah siap untuk digunakan.
  • Proses terakhir adalah mencuci kain batik tersebut dan kemudian mengeringkannya dengan menjemurnya sebelum dapat digunakan dan dipakai.

2.Batik Cap

     Batik cap adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang menggunakan canting cap. Canting cap yang dimaksud di sini mirip seperti stempel, hanya bahannya terbuat dari tembaga dan dimensinya lebih besar, rata-rata berukuran 20cm X 20cm.
Alat dan Bahan batik cap:
1.Canting atau cap, canting adalah alat untuk membatik , biasanya terbuat dari bahan tembaga yang ujungnya menyerupai paruh burung sedangkan cap adalah alat semacam stempel besar yang terbuat dari tembaga.

2.Gawangan adalah tempat untuk meletakkan kain yang akan dibatik jika prosesnya adalah  batik tulis. Gawangan dapat terbuat dari kayu atau bambu 3.

3.Wajan berupa wajan kecil untuk mencairkan malam atau lilin. Wajan ini bisa terbuat dari tembaga atau tanah liat (untuk batik tulis) 4.

4.Anglo atau kompor kecil digunakan untuk memanaskan wajan (untuk batik tulis) 5.

5.Malam atau lilin malam batik terbuat dari campuran berbagai jenis bahan yang berupa gondorukem, lemak minyak kelapa, dan parafin 6.

6.Bahan pewarna bisa menggunakan pewarna kimia/buatan atau dengan Pewarna alami

Cara Pembuatan :

  • Kain mori diletakkan di atas meja datar yang telah dilapisi dengan bahan yang empuk
  • Malam direbus hingga mencair dan dijaga agar suhu cairan malam ini tetap dalam kondiri 60 s/d 70 derajat Celcius 
  • Cap lalu dimasukkan kedalam cairan malam tadi (kurang lebih yang tercelup cairan malam adalah 2 cm bagian bawah cap )
  • Cap kemudian di-cap-kan (di-stempel-kan) dengan tekanan yang cukup di atas kain mori yang telah disiapkan tadi.
  • Cairan malam akan meresap ke dalam pori-pori kain mori hingga tembus ke sisi lain  permukaan kain mori.

3.batik printing

     Batik Printing adalah salah satu jenis hasil proses produksi batik yang teknis pembuatannya melalui  proses sablon manual (seperti pembuatan spanduk / kaos), atau printing mesin pabrik.
Alat dan bahan :

  1. desain dalam ukuran satu bahan, dengan ukuran 2×1 meter
  2. plankan (sejenis alat cetak). Plankan yang digunakan untuk batik adalah plankan dengan  pori-pori lebih besar, berbeda dengan plankan untuk spanduk atau kaos. 
  3. pewarna
  4. kain mori
  5. valet

Cara pembuatan :

  • Siapkan desain
  • cetak desain dalam plankan. Jumlah plankan yang dibutuhkan adalah sesuai dengan jumlah warna yang akan digunakan
  • Siapkan kain mori dasar yang akan disablon, dengan posisi kain mori yang kencang
  • Letakkan plankan di atas kain, lalu tuangkan pewarna dan tarik pewarna dari ujung plankan ke ujung plankan lainnya dengan valet
  • Keringkan kain mori yang telah diberikan warna
  • Ulangi langkah di atas, untuk setiap perbedaan warna dan desain
     Sekian ulasan saya mengenai pengertian batik serta macam macam batik berdasarkan pembuatannya. Semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar