Kamis, 12 Maret 2015

Hujan Asam, Pemanasan Global, Perusakan lapisan Ozon dan Eurofikasi

Hujan Asam, Pemanasan Global, Perusakan lapisan Ozon dan Eutrofikasi

1.Hujan Asam

     Apabila dilakukan pembakaran batubara & minyak, akan keluar emisi SO partikel dan Nitrogen Oksida. Jika gas-gas tersebut bereaksi di udara, akan membentuk polutan sekunder seperti NO2, asam nitrat, butiran asam sulfat dan garam nitrat serta garam sulfat. Polutan yang jatuh ke bumi akan menjadi hujan asam, embun asam, dan partikel asam.

     Secara alami, hujan mempunyai derajat keasamaan pH sekitar 5,6. Apabila hujan dengan pH kurang dari 5,6 dibawah 5,1 akan berdampak negatif dan menyebabkan berbagai kerusakan, diantaranya sebagai berikut:

  • Merusak properti, Monumen/ patung, bahan logam seperti mobil atau komponen bangunan mobil.
  • Dapat mematikan berbagai jenis tanaman dan binatang
  • Menghambat pertumbuhan tanaman pangan dan sayuran
  • Menyebabkan penyakit pernapasan
  • Pada ibu hamil, akan menyebabkan bayi lahir prematur dan meninggal


2.Pemanasan Global

Apa itu Pemanasan Global?

     Kalau ditinjau dari kejadiannya, pemanasan global merupakan kejadian yang diakibatkan oleh:

  1. Meningkatnya temperatur rata-rata pada lapisan atmosfer
  2. Meningkatnya temperatur pada air laut
  3. Meningkatnya temperatur pada daratan

     Gejala terjadinya pemanasan global dapat diamati dan dirasakan dengan adanya:

  1. Pergantian musim yang tidak bisa diprediksi
  2. Hujan badai sering terjadi dimana-mana
  3. Sering terjadi angin puting beliung
  4. Banjir dan kekeringan terjadi pada waktu yang bersamaan
  5. Penyakit mewabah dibanyak tempat
  6. Terumbu karang memutih
     Banyak ahli berpendapat bahwa penyebab utama pemanasan bumi adalah aktifitas manusia walau ada penyebab lain yang bersifat alami. Penyebab pemanasan bumi yang diakibatkan oleh aktifitas manusia ini antara lain:

  1. Pembakaran bahan bakar batu bara, misalnya untuk pembangkit listrik
  2. Pembakaran minyak bumi, mislnya untuk kendaraan bermotor
  3. Pembakaran gas alam, misalnya untuk keperluan memasak

     Akibat dari proses pembakaran itu, karbon dioksida dan gas-gas lainnya terlepas ke atmosfer. Gas-gas tersebut disebut dengan gas rumah kaca. Jika gas rumah kaca yang memenuhi atmosfer semakin banyak maka akan semakin kuat juga menjadi insulator yang menyekat panas dari sinar matahari ynag dipancarkan ke permukaan bumi. Diperkirakan proses menghangat dan mendinginnya bumi ini telah saling berganti-ganti dan kurang lebih terjadi selama 4 milyar tahun.

Dampak Pemanasan Global

     Apabila bumi telah mengalami pemanasan global suhu di permukaannya akan naik dan mengakibatkan daerah di bagian kutub menjadi panas. Maka akan berakibat :

  • Gunung es akan mencair
  • Daratan akan mengecil
  • Akan lebih sedikit es yang terapung di perairan sebelah utara
  • Daerah-daerah yang sebelumnya mengalami salju ringan, mungkin tidak akan mengalaminya lagi
  • Di daerah subtropis, bagian pegunungan yang ditutupi salju akan semakin sedikit serta salju akan lebih cepat mencair
  • Musim tanam akan menjadi lebih panjang di beberapa area
  • Temperatur pada musim dingin dan malam hari akan cenderung meningkat
  • Daerah tropis akan menjadi lebih lembap karena lebih banyak air yang menguap dari lautan
- Dampak pada kesehatan: mewabahnya penyakit misal malaria dan demam berdarah

Dampak pada Pertanian: penurunan luas lahan dan produktifitas tanaman

- Dampak pada kehutanan: Perubahn tata guna dan Fungsi Hutan

- Dampak pada Sumberdaya air: Berkurangnya kualitas dan kuantitas air

- Dampak pada Kawasan Pesisir: Kawasan Pesisir tenggelam dan berubah fungsi

- Dampak pada Species dan kawasan alami: Kepunahan spesies dan kerusakan habitat

3.Perusakan Lapisan Ozon

     Lapisan Ozon di stratosfer menyerap radiasi ultra-violet yang berbahaya dari matahari. Dengan bertambahnya bahan kimia buatan manusia yang mengandung senyawa khlorin dan bromin, akan ikut merusak molekul ozon pada lapisan ini. Teori pertama yang mendukung CFC sebagai perusak lapisan ozon di stratosfer dikemukakan pada tahun 1974 oleh Sherwood Rowland dan rekannya Mario Molina dari Universitas California.

     Ozon adalah molekul dalam bentuk gas yang terjadi secara alami yang ditemukan pada atmosfer bumi. Molekul ini dapat menyerap panjang gelombang tertentu dari radiasi ultraviolet matahari sebelum mencapai permukaan bumi. Pada lapisan Stratosfer radiasi matahari memecah molekul gas yang mengandung khlorin atau bromin dan menghasilkan radikal Khlor dan Brom. Radikal-radikal khlorin dan bromin kemudian melalui reaksi berantai memecahkan ikatan gas-gas lain di atmosfer, termasuk ozon. Molekul-molekul ozon terpecah menjadi oksigen dan radikal oksigen. Dengan terjadinya reaksi ini akan mengurangi konsentrasi ozon di stratosfer. Semakin banyak senyawa yang mengandung Khlor dan Brom perusakan lapisan ozon semakin parah.

 Pengaruh Penipisan Lapisan Ozon

     Penipisan lapisan ozon menimbulkan banyak ancaman terhadap kesehatan manusia dan kehidupan di bumi. Semakin menipisnya lapisan ozon stratosfer akan meningkatkan bahaya akibat radiasi ultraviolet yang mencapai permukaan bumi. Radiasi ultraviolet menimbulkan dampak pada manusia, hewan, tanaman dan bahan-bahan bangunan. Dampak ini akan semakin buruk bila kerusakan lapisan ozon terus berlangsung. Bila lapisan ozon menjadi tipis, permukaan bumi akan lebih terbuka terhadap radiasi UV-B yang mempunyai gelombang pendek sehingga akan merusak kehidupan. Untuk tiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikkan radiasi UV sebesar 20 persen. Radiasi UV-B dapat menyebabkan kerusakan pada mata, meluasnya penyakit infeksi serta pertambahan kasus kanker kulit.

     Demikian juga vaksinasi terhadap sejumlah penyakit akan menjadi kurang berhasilguna. Dengan lebih banyak radiasi gelombang pendek UV-B maka akan memicu reaksi kimiawi di atmosfer bawah, yang dapat mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan asap beracun, terjadinya hujan asam dan berakibat naiknya gangguan saluran pernapasan.

     Penipisan lapisan ozon menyebabkan banyak tanaman lambat pertumbuhannya dan sebagian mungkin akan menjadi kerdil, hasil sejumlah tanaman budidaya akan menurun dan hutan-hutan akan menjadi rusak. Di laut radiasi dengan intensitas tinggi akan merusak atau membunuh anak ikan, kepiting dan udang. Populasi plankton yang menjadi dasar dari jaringan makanan hewan laut dapat mengalami dampak buruk, sehingga menyebabkan pengaruh berantai untuk seluruh jaringan makanan hewan laut. Radiasi UV akan menurunkan kemampuan sejumlah organisme dalam menyerap karbon dioksida yang merupakan salah satu gas rumah kaca, sehingga konsentrasi gas rumah kaca di atmosfer akan meningkat yang menyebabkan pemanasan global.

4.Eutrofikasi

     Merupakan pengkayaan (enrichment) air dengan adanya nutrient (nitrogen dan fosfor) yang berupa bahan anorganik dan sangat dibutuhkan oleh tumbuhan dan dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan produktivitas primer perairan (Mason, 1993). Proses pengkayaan unsur hara pada daerah perairan merupakan suatu proses yang penting dalam pencemaran air. Adanya proses pengkayaan unsur hara pada air, menyebabkan rangsangan terhadap pertumbuhan ganggang dan makrofit. Pertumbuhan ganggang dan makrofit yang abnormal akan menyebabkan memburuknya sumber daya perikanan dan menurunnya kualitas air. Limbah yang masuk ke perairan secara terus-menerus, terutama limbah organik dapat menyebabkan terjadinya pengkayaan terhadap hara yang ada di badan air, sehingga dapat menghasilkan suksesi perairan yang disebut eutrofikasi.

     Eutrofikasi dapat dikarenakan beberapa hal, diantaranya: karena ulah manusia yang tidak ramah terhadap lingkungan. Aktivitas manusia di bidang pertanian menyumbang penggaruh besar terhadap terjadinya eutrofikasi. Para petani biasanya menggunakan pestisida atau insektisida untuk memberantas hama tanaman agar tanaman tidak rusak. Namun botol-botol bekas pestisida atau insektisida tersebut dibuang secara sembarangan baik di sekitar lahan pertanian maupun di daerah aliran air seperti sungai dan parit. Hal inilah yang mengakibatkan pestisida dapat berada di tempat lain yang jauh dari area pertanian karena mengikuti aliran air hingga sampai ke sungai-sungai atau danau di sekitarnya. Selain itu, limbah organik yang berasal dari sisa-sisa atau buangan dari rumah tangga, industri, pemukiman, peternakan, dan perikanan juga dapat menyebabkan terjadinya eutrofikasi. Limbah organik tersebut berupa bahan organik yang biasanya tersusun oleh karbon, hidrogen, oksigen, nitrogen, fosfor, sulfur dan mineral lainnya. Limbah organik yang masuk ke dalam perairan dalam bentuk padatan yang terendap, koloid, tersuspensi dan terlarut.

     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar