Minggu, 01 Maret 2015

Mengenal Puisi Dan Unsur-unsur Didalamya

Mengenal Puisi Dan Unsur-unsur Didalamya


A.Pengertian Puisi

     Secara etimologis, kata puisi dalam bahasa Yunani berasal dari poesis yang artinya berati penciptaan. Dalam bahasa Inggris, padanan kata puisi ini adalah poetry yang erat dengan –poet dan -poem. Mengenai kata poet, Coulter (dalam Tarigan, 1986:4) menjelaskan bahwa kata poet berasal dari Yunani yang berarti membuat atau mencipta. Dalam bahasa Yunani sendiri, kata poet berarti orang yang mencipta melalui imajinasinya, orang yang hampir-hampir menyerupai dewa atau yang amat suka kepada dewa-dewa. Dia adalah orang yang berpenglihatan tajam, orang suci, yang sekaligus merupakan filsuf, negarawan, guru, orang yang dapat menebak kebenaran yang tersembunyi.

B.Unsur Pembangun Puisi

  1. Diksi(Pemilihan kata) adalah pemilihan kata dalam puisi. Kata memiliki peranan penting dalam pembuatan puisi tanpa kata. Kata-kata yang digunakan dalam puisi berasal dari pertimbangan, baik makna, susunan bunyinya maupun hubungan kata itu dengan kata-kata lain dalam baris dan baitnya. Kedudukan kata-kata dalam puisi sangat penting. Kata-kata ini harus bersifat konotatif sehingga maknanya dapat lebih dari satu. Kata-kata yang dipilih, hendaknya, bersifat puitis, yang mempunyai efek keindahan. Bunyinya pun harus indahdan memiliki keharmonisan dengan kata-kata lainnya.
  2. Pengimajian; Pengimajian dapat didefinisikan sebagai kata atau susunan kata yang dapatmenimbulkan khayalan atau imajinasi. Dengan daya imajinasi tersebut, pembaca seolah-olah merasakan, mendengar, atau melihat sesuatu yangdiungkapkan penyair. Perhatikan cuplikan puisi berikut.
  3. Kata Konkret; Untuk membangkitkan imajinasi pembaca, kata-kata harus dikonkretkanatau diperjelas. Jika penyair mahir mengonkretkan kata-kata, pembaca seolah-olah melihat, mendengar, atau merasakan apa yang dilukiskan penyair dan dapat membayangkan secara jelas peristiwa atau keadaan yang dilukiskan penyair.
  4. Bahasa Figuratif (Majasadalah bahasa yang digunakan penyair untuk mengatakan sesuatu dengan cara membandingkannya dengan benda ataukata lain. Majas mengiaskan atau mempersamakan sesuatu dengan hal yanglain. Maksudnya, agar gambaran benda yang dibandingkan itu lebih jelas.Misalnya, untuk menggambarkan keadaan ombak, penyair menggunakanmajas personifikasi berikut.

C.Jenis-Jenis Puisi

1.Berdasarkan Zaman, puisi dibedakan atas puisi lama dan puisi baru.
  • PUISI LAMA
Ciri-ciri puisi lama:
-Merupakan puisi rakyat yang tak dikenal nama pengarangnya.
-Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra lisan.
-Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah suku kata maupun rima.

Yang termasuk puisi lama adalah:
1.Mantra adalah ucapan-ucapan yang dianggap memiliki kekuatan gaib.
Ciri-ciri:
  1. Berirama akhir abc-abc, abcd-abcd, abcde-abcde.
  2. Bersifat lisan, sakti atau magis.
  3. Adanya perulangan.
  4. Metafora merupakan unsur penting.
  5. Bersifat esoferik (bahasa khusus antara pembicara dan lawan bicara) dan misterius.
  6. Lebih bebas dibanding puisi rakyat lainnya dalam hal suku kata, baris dan persajakan
Contoh:

Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu

2.Pantun
Ciri – ciri:
  1. Setiap bait terdiri 4 baris.Ø Baris 1 dan 2 sebagai sampiran.
  2. Baris 3 dan 4 merupakan isi.Ø Bersajak a – b – a – b.
  3. Setiap baris terdiri dari 8 – 12 suku kata.
  4. Berasal dari Melayu (Indonesia).
Contoh:

Kalau ada jarum patah
Jangan dimasukkan ke dalam peti
Kalau ada kataku yang salah
Jangan dimasukan ke dalam hati

3.Karmina adalah pantun kilat seperti pantun tetapi pendek.
Ciri-ciri :

  1. Setiap bait merupakan bagian dari keseluruhan.
  2. Bersajak aa-aa, aa-bb.
  3. Bersifat epik: mengisahkan seorang pahlawan.
  4. Tidak memiliki sampiran, hanya memiliki isi.
  5. Semua baris diawali huruf kapital.
  6. Semua baris diakhiri koma, kecuali baris ke-4 diakhiri tanda titik.
  7. Mengandung dua hal yang bertentangan yaitu rayuan dan perintah.
Contoh:
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)

4.Seloka adalah pantun berkait.
Ciri-ciri:
  1. Ditulis empat baris memakai bentuk pantun atau syair.
  2. Ada seloka yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh:

Lurus jalan ke Payakumbuh,Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,Ibu mati bapak berjalan

5.Gurindam
Ciri-ciri:
  1. Baris pertama berisikan semacam soal, masalah atau perjanjian.
  2. baris kedua berisikan jawabannya atau akibat dari masalah atau perjanjian pada baris pertama tadi.
Contoh:
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )

6.Syair adalah puisi yang bersumber dari Arab
Ciri-ciri:
  1. Terdiri dari 4 baris.
  2. Berirama aaaa.
  3. Keempat baris tersebut mengandung arti atau maksud penyair.
Contoh:

Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)

7.Talibun
Ciri-ciri:
  1. Jumlah barisnya lebih dari empat baris, tetapi harus genap misalnya 6, 8, 10 danseterusnya.
  2. Jika satu bait berisi enam baris, susunannya tiga sampiran dan tiga isi.
  3. Jika satu bait berisi delapan baris, susunannya empat sampiran dan empat isi.
  4. Apabila enam baris sajaknya a – b – c – a – b – c.
  5. Bila terdiri dari delapan baris, sajaknya a – b – c – d – a – b – c – d.
Contoh:
Kalau anak pergi ke pecan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari is
iInduk semang cari dahulu

  • PUISI BARU
     Puisi baru bentuknya lebih bebas daripada puisi lama, baik dalam segi jumlah baris, suku kata, maupun rima. Secara garis besar ciri-ciri puisi baru adalah sebagai berikut:
-Bentuknya rapi, simetris
-Mempunyai persajakan akhir (yang teratur)
-Banyak mempergunakan pola sajak pantun dan syair meskipun ada pola yang lain
-Sebagian besar puisi empat seuntai
-Tiap-tiap barisnya atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis)
-Tiap gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar) : 4-5 suku kata.

2.Menurut isinya, puisi baru dibedakan atas:

1.Balada adalah puisi berisi kisah/cerita.
Ciri-ciri balada :
  1. Balada terdiri dari 3 (tiga) bait, masing-masing dengan 8 (delapan) larik denganskema rima a-b-a-b-b-c-c-b.
  2. Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c.
  3. Larik terakhir dalam bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya.
2.Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan.
Ciri-ciri hymne :
  1. Puisi yang dinyanyikan,
  2. berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan, dewa,Tuhan) yang bernafaskan ke-Tuhan-an.
3.Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa.
Ciri-ciri ode :
  1. nada dan gayanya sangat resmi (metrumnya ketat),
  2. bernada anggun, membahassesuatu yang mulia,
  3. bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwaumum.
4.Epigram adalah puisi yang berisi tuntunan/ajaran hidup.
Ciri-ciri epigram
  1. unsur pengajaran; didaktik; nasihat membawa ke arah kebenaranuntuk dijadikan pedoman, ikhtibar; ada teladan.
5.Romance adalah puisi yang berisi luapan perasaan cinta kasih.
Berisikan keindahan perasaan; persoalan kasih sayang, rindu dendam, sertakasih mesra

6.Elegi adalah puisi yang berisi ratap tangis/kesedihan.
Ciri-ciri elegi :
  1. Sajak atau lagu yang mengungkapkan rasa duka atau keluh kesah karena sedih atau rindu,terutama karena kematian/kepergian seseorang.
7.Satire adalah puisi yang berisi sindiran/kritik.
Ciri-ciri:
  1. Berisi kecaman tajam terhadap sesuatu fenomena; tidak puas hati satugolongan (ke atas pemimpin yang pura-pura, rasuah, zalim etc)
     Demikian uraian saya mengenai pengertian puisi,unsur-unsur pembentuk puisi dan jenis-jenis puisi, semoga bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar